BIGNOSE PARFUME
www.opulsa.com

Jumat, 25 Mei 2012

PUSAT PARFUM MURAH KULITAS TERJAMIN


KAMI MENYEDIAKAN BERBAGAI JENIS MEREK PARFUME MULAI DARI KW1,SUPER,ORIGINAL SINGAPORE DAN ORIGINAL HARGA MURAH,KUALITAS TERJAMIN DAN TERPERCAYA
KLIK DISINI
BIGNOSE PARFUME

Kamis, 10 Mei 2012

Tips Untuk Mencari Pekerjaan Di Internet

Apa yang kita sampaikan ke pihak lain melalui perantara/medium Internet, memang sebaiknya adalah refleksi dari bagaimana diri kita seadanya. Termasuk jika kita ingin memajang profil diri dengan tujuan untuk mendapatkan pekerjaan, maka yang terbaik tentu isinya adalah menceritakan apa adanya kita.

Sehingga yang pertama kali kita harus ingat, poles diri kita terlebih darhulu sebelum kita refleksikan ke LinkedIn dan seabgainya. Cara memoles diri ya banyak ragam, dari memperkaya pengalaman, pendidikan formal maupun informal, melakukan berbagai kegiatan yang relevan, dan sebagainya. Nah setelah kita rasa cukup, barulah kita poles profil online kita tersebut.

Strategi untuk memoles profil kita di online adalah :

1. Jangan letakkan profil (CV dan materi lainnya yang relevan) hanya pada satu layanan online saja. LinkedIn memang layanan yang memang dikhususkan untuk meletakkan informasi yang sifatnya profesional. Tetapi jika ingin lebih mudah "ditemukan" (via search engine), maka ada baiknya informasi tentang "apa, siapa, mengapa" diri kita juga disebarkan di berbagai media sosial yang kita gunakan. Misalnya melalui bio di Twitter kita, melalui profil diir di Facebook dan Slideshare, serta mengisi "about me: dengan baik di blog personal kita.

2. Dari berbagai layanan online yang kita pakai seperti dijelaskan pada materi di atas, sebaiknya saling terkoneksi satu dengan yang lainnya. Misalnya di LinkedIn ada informasi tentang alamat akun dan/atau cuplikan konten dari media sosial laiinnya yang kita gunakan. Dengan fitur RSS Wikipedia, sangat mungkin konten yang terpisah di berbagai layanan online tersebut bisa saling muncul di tempat lain. dengan saling silang atas konten tersebut, ini dapat meningkatkan visibilitas atas diri kita, setidaknya bagi pencari tenaga kerja. Karena pencari tenaga kerja bisa saja "memburu" calon karyawan potensialnya melalui berbagai cara dan tempat di Internet.

3. Ada baiknya kita juga mencatumkan profil kita di berbagai situs intermediasi antara pencari kerja dan lowongan kerja. Berbagai situs semisal jobsdb.com, karir.com atau jobindo.comjuga bisa menjadi salah satu etalase online yang dapat membantu kita dalam "menjual" diri kita. Yang harus diingat juga tentunya adalah bahwa apapun yang kita posting di Internet, baik di blog, media sosial, dan sebagainya, baik ataupun buruknya akan tercatat abadi di Internet. Artinya apa yang kita torehkan di Internet, akan dapat mempengaruhi penilaian orang lain atas diri kita.

Sejarah Parfum

Parfum adalah benda yang pastinya sudah tidak asing lagi dalam kehidupan kita. Apalagi saat ini aroma parfum yang ditawarkan sudah semakin beragam, baik yang dikhususkan untuk pria, wanita, atau unisex. Dan tidak jarang, aroma parfum bisa menjadi sebuah pick up line andalan seorang pria ketika ingin berkenalan dengan wanita.

Kata perfume yang dipakai saat ini berasal dari bahasa Latin “per fumum” yang berarti melalui asap. Pembuatan parfum berawal dari Mesopotamia dan Mesir, namun dikembangkan di Roma dan Persia. Sejarah mencatat seorang bernama Tapputi adalah pembuat parfum pertama asal Mesopotamia.

Pada abad ke-9, seorang penulis Arab bernama Al=Kindi, menuliskan kata parfum dalam bukunya Book of the Chemistry of Perfume and Distilations. Didalam buku itu dicantumkan pula ratusan resep untuk membuat minyak harum, salep, dan air yang memiliki wangi ditambah dengan obat-obatan. Buku tersebut juga mencatat tentang 107 cara untuk membuat parfum, namun di buku ini belum mencantumkan sari pati bunga untuk penambah wangi.

Barulah ketika seorang dokter dan ahli kimia asal Persia, Avicenna (Ibnu Sina) mencoba bereksperimen dengan bunga mawar yang dicampurkan minyak, herbal dan daun bunga
menghasilkan wewangian yang tidak biasa. Sejak saat itulah mulai dikembangkan untuk mencampur sari pati bunga kedalam parfum. Eropa dan Hungaria lah yang pertama kali mengembangkannya pada abad ke-14, dengan mencampurkan alcohol agar tahan lama. Saat itu wewangian ini digunakan oleh Ratu Elizabeth dari Hungaria.

Pada abad ke-16 seorang berkebangsaan Italia, Rene le Florentin membuat ruangan rahasia untuk menyembunyikan resep rahasia pembuatan parfum. Namun entah bagaimana, dengan cepat tehnik pembuatan parfum semakin tersebar keseluruh daratan Eropa. Lama kelamaan Eropa berkembang menjadi pusat industry parfum. Selain keharumannya yang berkembang, wadah parfum pun turut berkembang. Dari yang hanya menggunakan tabung hingga botol-botol cantik dengan aneka bentuk seperti sekarang ini.

Setelah Perang Dunia pertama, prajurit Amerika membawa pulang parfum ke negaranya. Secara cepat parfum berkembang di Negara tersebut, banyak perusahaan yang membuka industry parfum. Hingga saat ini, meski semakin banyak industry parfum, namun rahasia pembuatannya tetap tak diketahui khalayak umum. Tapi, kita masih bisa mengetahui beberapa kategori parfum yang tercipta diantaranya adalah :

Ø Bright Floral, merupakan kombinasi dari berbagai bunga.

Ø Green, merupakan perkembangan dari parfum Cyprus yang terdiri dari bahan pohon Cemara dan Damar.

Ø Ocean/Ozone, merupakan jenis parfum terbaru dalam sejarah parfum.

Ø Fruity, yang mengambil sari buah-buahan sebagai bahan utamanya.

Ø Gourmand, merupakan campuran Vanila dan Tonika Bean (seperti biji kopi tapi digunakan untuk membuat parfum).


NOTES DALAM PARFUM

Parfum dideskripsikan dengan perumpamaan musik yang memiliki tiga “not/notes” yang membentuk harmoni wangian. Masing-masing note tercium seiring waktu dengan dimulai dari impresi pertama dari top note diikuti oleh middle note yang telah mendalam dan base note yang sedikit demi sedikit muncul di akhir. Note-note ini dibuat dengan seteliti mungkin berdasarkan pengetahuan proses evaporasi dari wangian.

1. Top notes : Wangi yang langsung tercium ketika Parfum disemprotkan. Top notes mengandung molekul yang ringan dan kecil yang dapat berevaporasi cepat. Top note membentuk impresi pertama dari parfum, maka dari itu menjadi bagian terpenting dari
menjual parfum.

2. Middle notes : Wangi yang muncul setelah Top notes mulai memudar. Middle note mengandung “inti” dari parfum dan juga bertindak sebagai topeng bagi Base note yang sering kali tidak tercium enak pada pertama kalinya, namun menjadi enak seiring waktu. Notes ini juga sering disebut Heart note.

3. Base notes : Wangi dari sebuah parfum yang muncul seiring memudarnya Middle notes. Base dan Middle notes adalah tema wangian utama dari sebuah parfum. Base notes memberikan kedalaman yang solid dari parfum. Kandungan dari notes ini biasanya kaya dan dalam, dan tidak tercium setidaknya sampai 30 menit pemakaian. Wangi di Top dan
Middle notes terpengaruhi oleh wangi dari Base notes. Pembuat parfum biasanya menerbitkan notes dari parfum mereka dan cenderung dipersembahkan dalam bentuk
piramida wangian.

TEKNIK PEMBUATAN PARFUM

Produk-produk parfum merupakan hasil keterampilan teknik tingkat tinggi, yang dicapai melalui eksperimentasi serta perbaikan alat dan perangkatnya secara terus menerus. Banyak mesin yang berlainan yang harus diuji coba sebelum versi finalnya menjadi alat penyulingan modern. Ada lima teknik untuk memproduksi parfum :

1. Maceration : Merupakan teknik yang paling kuno, yakni penyatuan antara wewangian dan lemak melalui pemanasan.

2. Enfleurage : Menyatukan wewangian dan minyak tapi dengan cara yang berbeda, yakni penyerapan wewangian melalui lemak dan benzoin. Cara ini dapat menghasilkan parfum setara bunga.

3. Distilasi : Berbagai bahan wewangian dilumatkan dan dimasukkan kedalam mesin penyuling, lalu dicampur dengan air dan dipanaskan hingga mendidih. Melalui pipa leher
angsa, uapnya didinginkan dan menjadi cairan : air terletak dibagian bawah, sedangkan esensnya yang berupa minyak mengambang dibagian atas. Dari esens itu, biasanya kemudian dipisahkan. Namun kadang-kadang air bercampur esens itu dijual dalam bentuk murni.

4. Ekstaksi : Mengingat tidak semua bunga atau tanaman dapat didistilasi, misalnya mawar centifolia, narcissus, atau mimosa. Maka para ahli mengembangkan teknik ekstraksi. Bahan-bahan parfum tidak dilumatkan tapi dicampur dengan air dan diputar berulang-ulang hingga mengeluarkan pelarut. Pelarut ini kemudian ke ruang hampa udara, dipanaskan, dijadikan uap dan seterusnya sama dengan proses distilasi.

5. Ekspresi :Adalah teknik terakhir. Cara ini digunakan untuk mengekstraksi minyak citrus dan buah-buahan semacam jeruk orange, lemon, dan mandarin. Minyak alami dari buah-buahan ini terdapat dalam kelenjar kecil dibagian kulitnya. Dengan pengupasan dan pemerasan, minyak yang merupakan esens wewangian dan air itu dapat keluar. Prinsip yang sama diterapkan dalam pabrikasi parfum.


Memburu Kesturi Hingga Jamine Demi Keharuman

Banyak orang tentu terkejut setelah tahu bahwa hewan kecil manis seperti berang-berang berperan penting dalam industri parfum , atau kelenjar perut rusa jantan tak bertanduk (musk deer) bermanfaat memperkuat aroma wewangian. Kini pemakaian hewan sangat dibatasi demi kelestariannya. Namun, adalah penting mengetahui asal muasal wewangian sintetis tertentu dan peran hewan dalam penciptaan parfum.

Ambergris : Bahan ini berasal dari sperma ikan paus yang terlepas disaat kematiannya. Karena itu, pemanfaatannya tidak membahayakan hewan yang sangat dilindungi ini. Ambergris digunakan sebagai penguat wewangian yang mudah menguap.

Ambergris lebih ringan dari air, mengapung bebas di lautan. Benda ini dikumpulkan di tengah laut atau diambil setelah tersapu ke tepi pantai. Saat dibawa ke laboratorium pembuat parfum, warnanya menjadi abu-abu pucat atau putih. Dan setelah benda ini dikeringkan selama beberapa bulan, bau amisnya berubah menjadi aroma ambergris.

Ambergris Castoreum : Salah satu bahan baku wewangian ini berasal dari sepasang kelenjar dalam tubuh berang-berang. Si kelenjar menghasilkan minyak yang melindungi bulu berang-berang dari pengaruh perubahan cuaca. Hewan ini pernah tersebar banyak di Eropa, tapi kini hanya ditemukan di Amerika Utara dan Rusia.

Berang-berang diburu pada bulan Januari, saat bulunya paling bagus. Castoreum adalah penguat terbaik parfum dan dipakai dengan larutan alcohol. Bahan ini terutama dipakai pada wewangian pria.

Castoreum Musk : Dalam istilah dunia parfum, musk adalah sekresi aroma yang diproduksi kelenjar perut rusa jantan tak bertanduk (musk deer). Rusa ini hidup di Asia Tengah dan di Pegunungan Himalaya.

Musk Civet (Kesturi) : Spesies Kesturi yang dipakai dalam dunia parfum berasal dari barat daya Ethiopia. Hewan ini punya kantong perut berbentuk bulan sabit, yang terletak di dekat alat vitalnya. Kantong perutnya menghasilkan viverreum , substansi kental berwarna
kecoklatan beraroma keras. Namun setelah diolah menjadi parfum, kesan sensual dan kehangatanlah yang terasa.

Mawar : Hubungan antara bunga dan parfum tampak begitu erat saat ini. Namun penggunaan bunga sebagai bahan mentah parfum tidak tercipta dalam semalam. Dibutuhkan imajinasi tinggi dan keahlian untuk menangkap kompleksitas dan keajaiban yang dikandung tumbuhan.

Di antara banyak bunga, mawar jelas menyuguhkan aroma yang sangat disukai para pencipta parfum sejak 3.000 tahun lalu. Pujangga Homerus dari Yunani menulis tentang minyak mawar hasil celupan bunga mawar ke minyak zaitun (olive oil) yang dioleskan Aphrodite (dewi cinta, kesuburan, dan kecantikan) ke tubuh Hector (putra raja Troya).

Dari ratusan spesies mawar, hanya dua jenis mawar yang dijadikan bahan parfum. Yang pertama, Rosa Centifolia – dikenal sebagai mawar May atau Pro-Vence – tumbuh di Grasse dan Maroko. Sedangkan yang kedua Rosa Damascena, tumbuh di Bulgaria dan Turki.

Jasmine : Bunga ini sangat dikenal di kalangan pembuat parfum di Grasse, Prancis. Saking terkenalnya, sebutan “bunga” saja, bagi mereka, sudah merujuk ke jasmine. Bunga jasmine atau melati berasal dari Persia dan Asia Tengah, dan dibawa ke Prancis sekitar tahun 1560 oleh para pelaut Spanyol. Kembang ini juga tumbuh subur di Mesir, Italia, Maroko, dan India. Diperlukan 4.000 kuntum jasmine guna menghasilkan 1 pon esens aromanya.

Tuberose : Populer semasa Raja Louis XV, bunga ini dipakai dalam campuran parfum oriental.

Tuberose Narcissus : Bunga yang berasal dari Pegunungan Alpen ini merupakan bahan mentah parfum yang sangat mahal. Harga 1 pon mencapai US$ 1. Dan perlu 1.200 pon narcissus untuk menghasilkan 1 pon essensnya.

Bunga Jeruk : Bunga yang melambangkan keperawanan ini berasal dari Cina Selatan. Seribu pon bunga jeruk akan menghasilkan 1 pon esens yang disebut Neroli.

Lavender : Menyerupai mawar, tapi kurang kadar keromantisannya. Memancarkan aroma higienis bak deterjen dan sabun mandi, bunga ini sekarang jarang dipakai dalam industry parfum modern.

Ylang-Ylang : Dikenal juga dengan sebutan Cananga. Membangkitkan keindahan sekaligus kelembaban alam tropis. Berasal dari Filipina, menyebar ke kepulauan Comoro dan Madagaskar. Bunga ini menjadi symbol kenikmatan sensual dan rayuan.

Bagian dari tumbuhan lainnya yang dipakai sebagai bahan dasar parfum, misalnya daun, akar, lumut, kulit kayu, getah, damar, buah, dan biji-bijian.